JAKARTA - Inggris menutup babak kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil sempurna, menegaskan dominasi mereka di sepak bola Eropa.
The Three Lions meraih kemenangan di seluruh delapan pertandingan Grup K, mengumpulkan 24 poin, mencetak 22 gol, dan tidak kebobolan satu pun. Prestasi ini sekaligus membuat Inggris mengikuti jejak tim legendaris Yugoslavia yang mencatatkan 100% kemenangan di kualifikasi Piala Dunia 71 tahun lalu.
Pada laga pamungkas Senin, 17 November 2025 dini hari WIB melawan Albania, performa impresif Harry Kane menjadi sorotan utama. Striker andalan Inggris mencetak dua gol untuk memastikan kemenangan 2-0 sekaligus mempertahankan clean sheet tim.
“Brace Harry Kane menjaga laju pasukan Thomas Tuchel,” tulis laporan pertandingan. Dengan hasil ini, Inggris menutup fase kualifikasi dengan selisih 10 poin dari Albania yang finis di posisi kedua.
Dominasi Inggris di Grup K
Kehebatan Inggris tidak hanya terlihat dari hasil akhir, tetapi juga dari statistik keseluruhan. Dengan 22 gol dalam delapan laga, produktivitas serangan Inggris jauh melampaui tim-tim lain di grup yang sama. Albania, sebagai runner-up, hanya memiliki selisih gol +2, sementara tim-tim lain justru memiliki selisih negatif.
Selain itu, konsistensi lini pertahanan Inggris menambah nilai pada performa mereka. Tidak ada satu pun gol yang berhasil menembus pertahanan The Three Lions sepanjang kualifikasi. Keunggulan ini menegaskan bahwa Inggris bukan hanya tim yang produktif di lini serang, tetapi juga solid di lini belakang. Dominasi seperti ini memberikan sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing di level internasional.
Menelusuri Sejarah Rekor 71 Tahun
Meskipun pencapaian ini luar biasa, Inggris bukanlah tim Eropa pertama yang mencatatkan kemenangan sempurna di kualifikasi Piala Dunia. 71 tahun lalu, Yugoslavia melakukan hal serupa. Bedanya, format saat itu lebih singkat, hanya empat pertandingan, sedangkan Inggris menaklukkan delapan laga.
“Kalau soal catatan 100% di kualifikasi piala dunia zona Eropa, Inggris ternyata bukan tim pertama yang melakukannya,” jelas laporan resmi.
Meski demikian, pencapaian Inggris tetap menonjol karena jumlah pertandingan yang lebih banyak dan kompetisi yang lebih ketat. Menyamai catatan sejarah yang sudah lama ini memberikan perspektif menarik sekaligus menegaskan kualitas skuad Inggris masa kini.
Lolos Piala Dunia Lebih Awal
Dengan hasil sempurna ini, Inggris sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 sejak Oktober 2025. Mereka menjadi tim Eropa pertama yang memastikan lolos ke ajang yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kepastian ini memberikan keunggulan psikologis bagi skuad Thomas Tuchel, karena mereka dapat fokus mempersiapkan strategi tanpa tekanan tambahan dari kualifikasi.
Keberhasilan ini juga meningkatkan ekspektasi publik terhadap Inggris. Tidak hanya sebagai tim yang lolos lebih awal, tetapi juga sebagai kandidat kuat yang berpeluang tampil dominan di turnamen nanti.
Konsistensi performa, kedalaman skuad, serta kemampuan lini serang dan pertahanan membuat Inggris menjadi salah satu favorit juara Piala Dunia 2026.
Harry Kane, Motor Serangan Inggris
Peran Harry Kane dalam kesuksesan Inggris tidak bisa diabaikan. Dua golnya ke gawang Albania memastikan kemenangan yang menutup kualifikasi dengan sempurna. Kane bukan hanya mencetak gol, tetapi juga menjadi pemimpin di lapangan, mengatur serangan, dan menjaga keseimbangan tim.
“Brace Harry Kane menjaga laju pasukan Thomas Tuchel,” tulis laporan pertandingan. Kane memimpin skuad dengan cara yang sangat efektif, memanfaatkan peluang mencetak gol sekaligus memberi inspirasi bagi rekan-rekannya di lini serang.
Kemampuannya ini menjadi faktor penentu dalam konsistensi kemenangan Inggris sepanjang kualifikasi.
Statistik yang Menunjukkan Kekuatan
Total Laga: 8
Poin: 24
Gol: 22
Kebobolan: 0
Selisih Gol: +22
Statistik ini menggambarkan dominasi Inggris atas tim-tim segrup. Hasil ini bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga kualitas permainan dan strategi yang diterapkan Thomas Tuchel. Semua lini, dari pertahanan hingga serangan, bekerja harmonis untuk mencetak prestasi maksimal.
Analisis Kekuatan Inggris
Keberhasilan Inggris dalam kualifikasi ini bukan kebetulan. Tim ini memadukan pengalaman pemain senior dengan semangat pemain muda, membentuk skuad yang seimbang. Strategi Thomas Tuchel yang menekankan pertahanan solid dan serangan cepat terbukti efektif.
Kecepatan transisi dari bertahan ke menyerang, dikombinasikan dengan presisi Kane dalam memanfaatkan peluang, menjadi senjata utama Inggris.
Selain itu, kepercayaan diri yang dibangun sejak awal kualifikasi memegang peranan penting. Kemenangan demi kemenangan membuat skuad Inggris semakin solid dan percaya diri, menjadikan mereka tim yang sulit dikalahkan di Grup K maupun di turnamen internasional lainnya.
Tantangan Piala Dunia 2026
Meski pencapaian kualifikasi sempurna, Inggris harus tetap waspada menghadapi Piala Dunia 2026. Lawan-lawan di turnamen ini memiliki kualitas tinggi dan persaingan yang lebih ketat dibandingkan kualifikasi. Namun, catatan 100% kemenangan memberi kepercayaan diri tambahan bagi The Three Lions.
Momentum positif ini penting untuk menjaga ritme permainan. Inggris harus mampu mempertahankan kekompakan tim, konsistensi strategi, serta ketajaman lini serang agar dapat bersaing di level dunia. Dengan persiapan matang, mereka berpotensi menorehkan prestasi serupa di Piala Dunia 2026.
Inggris menutup kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan prestasi sempurna: delapan kemenangan dari delapan laga, mencetak 22 gol, dan tidak kebobolan. Harry Kane tampil sebagai bintang dengan dua gol penentu kemenangan melawan Albania.
Prestasi ini menempatkan Inggris dalam sejarah sebagai tim Eropa kedua setelah Yugoslavia yang mencatatkan 100% kemenangan di kualifikasi, sekaligus menjadi tim pertama yang lolos ke Piala Dunia 2026.
Keberhasilan ini memperkuat posisi Inggris sebagai kandidat kuat juara di turnamen mendatang, sambil menghadirkan momentum positif bagi skuad Thomas Tuchel. Dengan kombinasi pengalaman, strategi matang, dan semangat juang tinggi, Inggris siap menghadapi tantangan global di Piala Dunia 2026.